Keunggulan Teknologi Plug-In Hybrid Di Mitsubishi Outlander PHEV
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) resmi menjual Outlander PHEV (plug in hybrid electric vehicle) sejak 2019. Mitsubishi Outlander PHEV adalah SUV (Sport Utility Vehicle) plug in hybrid yang diperuntukkan untuk lincah menjelajah berbagai medan.
Mitsubishi Outlander PHEV merupakan kendaraan yang memanfaatkan kombinasi motor elektrik dan mesin bensin berkapasitas 2.4 liter yang memiliki output maksimal 99 kw dan torsi puncak 211 Nm.
Kepanjangan dari PHEV adalah Plug-in Hybrid Electric Vehicle, sistem hybrid di PHEV ini adalah baterai yang bisa diisi dengan mencolokkan listrik langsung ke mobil menggunakan charger. Sistem plug-in hybrid ini memungkinkan Mitsubishi Outlander PHEV melaju murni mengandalkan baterai saja. Tentunya dengan catatan, baterai selalu siap menyuplai daya ke motor listrik.
Kapasitas baterainya 12 kWh yang bisa terisi dalam waktu 25-30 menit atau mencapai kapasitas baterai 80% dengan versi quick charging dengan menggunakan Quick Charger yang juga merupakan kelengkapan dari kendaraan ini.
Sistem quick charging pada Mitsubishi Outlander PHEV ini sudah menggunakan sistem atau protokol CHAdeMO (charge de move). Ini adalah standar global untuk pengisian cepat yang digunakan oleh banyak manufaktur mobil listrik di dunia.
Ada dua unit motor listrik pada Outlander PHEV yang masing-masing tertanam di setiap sisi roda (depan dan belakang). Dua motor ini mampu menyumbang tenaga 164PS, sementara unit mesin bensinnya bisa menghasilkan tenaga 118 PS.
Jadi total tenaga yang mampu dihasilkan ke semua roda ketika mesin bensin dan motor listriknya digabungkan mencapai 200 PS.
Cara kerjanya terbagi menjadi tiga sistem, yakni pertama adalah EV Mode atau murni elektrik, di sini mobil dapat melesat menggunakan baterai yang menggerakkan motor listrik tanpa melibatkan mesin bensin. Jadi mobil akan terasa seperti mobil listrik tanpa ada suara mesin. Pada mode ini, Outlander PHEV dapat melesat hingga 120 km/jam.
Kedua adalah Hybrid Mode, pada mode ini motor listrik tetap jadi penggerak utama namun mesin akan menyala untuk menjadi generator pengisian baterai. Di mana mesin bensin 2,4L akan menghasilkan listrik jika baterai lemah dan menambah tenaga saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi atau menanjak.
Ketiga adalah Paralel Hybrid Mode, pada mode ini mesin bensin digunakan untuk menggerakkan mobil sekaligus juga mengisi daya baterai. Mode ini juga berfungsi pada saat kendaraan membutuhkan ekstra tenaga seperti menyalip pada kecepatan tinggi atau situasi lain yang membutuhkan akselerasi lebih cepat. Seketika mesin akan melaju dengan bantuan motor listrik yang menggerakkan keempat roda Outlander PHEV.
Biasanya kondisi ini bekerja saat mobil berakselerasi atau sedang menghadapi tanjakan. Semua sistem ini bisa dipilih secara mandiri oleh pengemudi ataupun otomatis.
Outlander PHEV ini juga sudah dibekali dengan sistem penggerak S-AWC (Super All Wheel Control) yang membuat SUV ini jadi lebih stabil dan juga aman. Ini merupakan sebuah sistem kendali terintegrasi yang menjadikan kendaraan ini aman untuk melintas di berbagai medan.
Kenyamanan di dalam kabin pun berkelas, dengan jok yang dibungkus oleh material kulit sehingga terlihat mewah. Kemudian adanya sumber listrik tambahan yang dapat digunakan oleh penumpang untuk mengisi ulang smartphone maupun laptop.
Berfungsi sebagai generator
Mitsubishi Outlander PHEV ini memang memiliki keunggulan lain sebagai mobil plug-in hybrid, karena tidak hanya berperan sebagai alat transportasi ramah lingkungan, tetapi juga terdapat manfaat lain dari tenaga listrik yang tersimpan dalam paket baterai bawaan mobil.
Keunggulan berupa fitur discharging atau penyaluran kembali arus listrik pada mobil Mitsubishi Outlander PHEV, dapat mengeluarkan listrik hingga 1.500 Watt. Bahkan pada sebuah bencana badai salju di Jepang, melalui arus listrik dari Outlander PHEV tersebut dapat digunakan untuk menyalakan peralatan rumah tangga selama 10 hari berturut-turut.
Bahkan, MMKSI juga kerap menghadirkan Outlander PHEV untuk membantu korban bencana di Indonesia. Seperti saat gempa di Sulawesi, bersama PMI mobil Outlander PHEV ini digunakan sebagai sumber tenaga listrik untuk penerangan di area gudang bantuan darurat PMI yang belum ada pasokan penerangan.
Terbaru, MMKSI juga mendonasikan mobil Outlander PHEV untuk program vaksinasi pemerintah. Outlander PHEV siap digunakan dalam menyalurkan vaksin Covid-19 yang memerlukan tenaga listrik dalam proses pendistribusiannya.